Skip to main content

Posts

Kisah Adam Film Tentang Kebebasan

Apakah ada yang bisa membuktikan Robinhood itu pernah ada? Kalau googling juga tak diketemukan kepastian jawabannya. Robinhood seperti ikon dari pahlawan yang didambakan hayalan romantis tentang perampok yang baik hati. Karena latar belakangnya jaman kerajaan Inggris, biar lebih melambung, maka Robinhood difilmkan sebagai bangsawan yang dihilangkan haknya oleh penguasa zalim sheriff Nottingham. Lalu bergabung dengan para penjahat di hutan Sherwood untuk menegakkan keadilan. Biar lebih heroik dan menjadi cerita besar, maka Robinhood tidak tanggung-tanggung menjadi penyelamat kerajaan Inggris. Raja Richard Si Hati Singa terlalau asik berkecamuk di perang salib hingga tidak tahu ada yang mau menggulingkan pemerintah kerajaannya yakni S heriff Nottingham. Untung ada Robinhood. Kisah Adam Dalam Berbagai versi Literatur Robinhood berserakan dan bermacam-macam dalam catatan sejarah inggris, malah cenderung lebih kepada sebutan penjahat bukan pahlawan. Dunia hiburan selalu butuh ikon terkenal
Recent posts

Film Napoleon 2023, Sebuah Kisah Kusam

"Ridley Scott punya cara sendiri memandu kisah mencari kesejatian itu. Tidak perlu bogalakon menjadi sadar, tapi film Napoleon membagi kesadaran itu dengan rekam jejak sang bogalakon. Karena film bukanlah pengadilan tapi sebuah hiburan yang memberi pencerahan". Film Napoleon garapan sutradara Ridley Scott sedang diputar dibioskop. Di Prancisnya sendiri sudah mengangkangi box office, walau dengan banyak cibiran. Katanya ada cacat sejarah. Napoleon Bukan Malaikat Tapi siapa yang bisa menuliskan dengan tepat biografi seorang legenda besar daratan eropa sekelas Napoleon Bonaparte? Sang perubah sejarah ini niscaya akan membuat kelimpungan para penulis biografi . Kekuasaan napoleon sebagai kaisar Prancis dari tahun 1804 sampai tahun 1814 akan memunculkan pertanyaan, sudah bagus kah sistem arsip waktu itu? Wabil khusus bisa secara utuh menuliskan bagaimana profil Napoleon sebenarnya. Dari banyaknya buku yang ditulis tentang Napoleon saja kita bisa paham, menuliskan kisah seorang tok

Film Oppenheimer Bukan Film Roman Picisan

"Film Oppenheimer menjadi film perang kolosal, pertempuran besar dalam diri sendiri. karena bogalakon harus keluar dari kegelapan yang didambakan setiap insan. Kemenangan, ketenaran, penghargaan berubah jadi remeh temeh. Dia keluar dari gulita itu menuju cahaya, jiwa abadi yang luar biasa serta memiliki pengetahuan bawaan". Ingat Roman Picisan ? Film drama romantis Indonesia yang diadaptasi  dari novel karangan Eddy D. Iskandar dengan judul yang sama.  dirilis pada tahun 1980 dan  disutradarai oleh Adisoerya Abdy. Kemudian pada tahun 2017 MNC Pictures membuat sinetronnya yang disutradai Yogi Yosrizal. Keduanya cukup beken waktu itu dan istilah roman picisan menjadi selorohan dalam obrolan.  Tentu tidak sembarang novel layak diangkat menjadi sebuah film. Apalagi 37 tahun kemudian Roman Picisan dianggap layak dibuat berseri menjadi sinetron. Paling tidak novel itu punya daya jual yang tinggi. Karya yang bisa jadi legenda seperti itu tentu punya kelebihan. Barangkali kalau dinil

Film Netflik 2023 Fair Play: Wanita Tidak Bisa Tersingkir

Film Fair Play memperlihatkan betapa membaranya perasaan cinta sepasang insan seperjuangan sebagai karyawan di sebuah perusahaan finansial. Di adegan awal kemesraan itu harusnya menjijikkan bagi orang yang tidak sedang dimabuk cinta. Mana mau bercinta dalam kondisi pasangan wanita sedang datang bulan. Tapi kita semua tahu ada saatnya hasrat itu bisa melabrak apa saja. Film Fair Play serius memunculkan adegan erotis  Emily (Phoebe Dynevor) dan Luke (Alden Ehrenreich). Dari awal sudah dimunculkan bagaimana Luke bisa membuat Emly mabuk kepayang hingga tak seimbang. Emily sampai tak sadar kalau di perusahaan tempat dia dan Luke bekerja, Emily lebih keras bekerja dan menguntungkan perusahaan dibanding Luke. Emily lebih memperhatikan karier luke ketimbang dirinya sendiri. Hingga desas-desus Luke yang akan diangkat jadi manajer begitu membuatnya girang dan  memberitahukannya dengan yakin pada Luke.   Film Fair Play seperti sepenggal kisah ironi di negara Liberal seperti Amerika yang mengangga

Welcome Film Sweet Home 2, Our Sweetest Monster Songkang

Ditulis oleh: Sasadara Addien Mengawali season pertama dengan fenomena janggal dunia yang di penuhi monster dengan berbagai ukuran dan berbagai kengerian. Para monster ini bertransformasi dari manusia seperti wabah dan meneror dunia. Para tetangga dalam satu Gedung apartemen di isolasi agar monster luar yang berusaha masuk bisa teratasi. Mereka berusaha keras agar tidak berubah menjadi monster dan siapapun yang berubah bengis menjadi monster maka akan di eksekusi. Tapi ada satu orang yang tinggal di apartemen itu, ternyata menjelma menjadi setengah monster dan setengah manusia. Kali ini SWEET HOME SEASON 2 akan hadir pada tanggal 1 Desember 2023 pukul 5 pm waktu Korea dengan pemeran yang sebagian masih sama Song Kang, Go Min-si, Park Gyu-young, Lee Si-young, Lee Jin-wook, Park Jin-young, dan memiliki 8 episode. Dua pemain yang dianggap telah meninggal di season pertama yakni Lee Do-hyun dan Go Youn-jung akan hadir sebagai kilas balik di SWEET HOME 2. Kemarin, Satu hari sebelum jadwal r

Film Independence Day: Alien Dikalahkan Oleh Virus

Virus merupakan organisme terkecil di dunia, tapi bisa menginfeksi semua bentuk  kehidupan di dunia. Dari mulai manusia, hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea. Komputer saja bisa terkena virus. Tahun 2020 kita pernah dihebohkan oleh virus covid-19, bekas serangan virus ini masih terasa kini. Bahkan disinyalir sebagai salah satu pemicu bakal terjadinya krisis ekonomi dunia tahun 2023 selain masalah perang Ukraina. Beberapa film dilhami oleh hebatnya daya hancur virus. Sebut saja Film War of The Word (2005) dan film Word War Z (2013). Di kedua film itu kepunahan  manusia diselamatkan oleh virus. Begitupun di film  Independence Day. Film Independence Day dirilis di seluruh dunia tanggal 3 Juli 1996. Film lawas tapi semangatnya akan tetap diminati oleh setiap orang yang  obsesinya ingin hidup damai berdampingan dan saling menolong dengan sesama umat di dunia. Meski film ini dibuat cepat, dimulai 28 Juli 1995 dan selesai tanggal 8 Oktober 1995, tetapi menyabet satu Oscar untuk Best Effe

Film The Others: Bagi yang Takut Hantu

Ada pepatah harus tahu mati sebelum mati. Oleh sebagian kita pepatah ini jadi gurauan. Bagi Nicole Kidman film berfilosofi seperti ini mungkin membuatnya layak ikut berperan. Seorang artis tidak hanya cukup cantik tapi mampu memilih skenario film yang cerdas. Film The Others berhasil mendapatkan tujuh penghargaan goya, penghargaan film nasional Spanyol. Dua diantaranya untuk film terbaik dan sutradara terbaik.  Film yang berbiaya 17 juta dolar dan menghasilkan 200 juta dolar ini disutradarai Alejandro Amenabar. The Others berhasil membangun adegan misteri  roh yang baru saja meninggalkan raga. Roh masih punya kesadaran sebagai manusia. Tidak sadar kalau dia sudah gentayangan. Dia masih punya ketakutan, masih punya rasa memiliki dan sayang kepada keluarganya. Bahkan dia masih angkuh sebagai nyonya yang biasa punya pembantu. Nicole Kidman sebagi Grace yang punya dua orang anak, Anne dan Nicholas,  begitu anggun dan percaya diri masih sebagai nyonya kaya yang bisa memperkerjakan pembantu.

Sebuah Film Segenggam Inspirasi

  Tidak tahu peresis apakah sebelum Neil Amstrong mendarat di bulan sudah ada film  yang menceritakan manusia  bisa hinggap di bulan. Yang jelas sekarang ini Film yang bertema mendarat di bulan tidak banyak lagi, tergantikan dengan tema mendarat di mars. Film manusia mendarat di mars sekarang sudah berseliweran dengan beragam baju astronot. Unik-unik dan kreatif, tentu saja dibumbui kisah asmara. Sebut saja film Red Planet, Ghost of Mars, Doom, Watchmen, John Carter , film animasinya  Mars Need Mom dan banyak lagi. Kita sudah bisa membayangkan mars secara detil bahkan bercerita mengenai kompleksitas masalah para pendaratnya, padahal manusia belum bisa menginjakkan kakinya di mars. Soal mendarat di mars urusan negara maju Yang menarik dalam kenyataannya untuk mendarat di mars Amerika punya saingan baru. Bukan hanya Uni Soviet atau Rusia tapi Uni Emirat Arab (UEA) dan China  telah mendaratkan wahana penelitinya di mars. Wahana  milik UEA bernama Hope yang pertama mencapai mars kemudian

Film The Weekend Away: Ibu Muda Yang Hebat

Banyak penyuka film yang menyenangi film apa adanya. Artinya kalau film itu harus menampilkan adegan intim tidak merasa apa-apa, karena menurut pendapatnya film tersebut memang membutuhkan adegan seperti itu agar muatan emosinya tetap terjaga. Penyuka seperti ini juga tidak suka film yang ditontonnya disensor. Tapi tidak kalah banyaknya penyuka film yang yang menginginkan film tetap santun, menjaga adegan intim itu tetap sakral di ruangan tertutup tak perlu vulgar. Membiarkan penonton berimajinasi sendiri. Adegan intim yang tidak dilanjutkan barangkali akan memberikan pengalaman lebih ketimbang menyajikannya. Atau kedua katagori penonton itu memang tergantung budaya dan istiadat mereka. Kadang juga mengikuti undang-undang film yang dibuat pemerintahan di negaranya. Tapi globalisasi memang tak terbendung apalagi dengan adanya akses internet, sehingga kedua katagori penonton batasnya hanya soal selera dan pilihan. Apalagi kalau pembuat filmnya memang sengaja menyelipkan adegan intim agar

Film The Battle at Lake Changjin Panorama Heroik

Film perang berdasarkan sejarah itu terasa berbeda, karena kalau film perang berdasarkan misi yang sering kita tonton hampir seperti menonton The Avengers. Tontonan pahlawan yang terlalu hebat tidak cukup kuat mengembalikan film menjadi seni modern yang menggairahkan perasaan kebangsaan. Akan luar biasa ketika para pahlawan hanya berbekal semangat dan senjata seadanya, tapi berani berperang melawan musuhnya yang bersenjata modern. Apalagi kalau film itu memang berdasarkan kisah nyata. Seperti itulah gambaran kasar Film The Battle at lake Changjin.  Film ini menjadi tidak main-main  dengan tema nasionalisme dan perasaan kebangsaan.   Menghabiskan biaya 200 juta yuan, disutradai tiga orang, yaitu Chen Kaige, Tsui Hark dan Dante Lan. Sedangkan aktor utamanya diperankan oleh Wu Jing aktor paling top di Tiongkok.  Di Tiongkok sendiri nampaknya diapresiasi dengan patriotik, karena film ini dalam sejarah box office Tiongkok menjadi film terbesar kedua setelah film Hi, Mom Yang diproduksi oleh