Film The Weekend Away: Ibu Muda Yang Hebat

Banyak penyuka film yang menyenangi film apa adanya. Artinya kalau film itu harus menampilkan adegan intim tidak merasa apa-apa, karena menurut pendapatnya film tersebut memang membutuhkan adegan seperti itu agar muatan emosinya tetap terjaga. Penyuka seperti ini juga tidak suka film yang ditontonnya disensor. Tapi tidak kalah banyaknya penyuka film yang yang menginginkan film tetap santun, menjaga adegan intim itu tetap sakral di ruangan tertutup tak perlu vulgar. Membiarkan penonton berimajinasi sendiri. Adegan intim yang tidak dilanjutkan barangkali akan memberikan pengalaman lebih ketimbang menyajikannya.

Atau kedua katagori penonton itu memang tergantung budaya dan istiadat mereka. Kadang juga mengikuti undang-undang film yang dibuat pemerintahan di negaranya. Tapi globalisasi memang tak terbendung apalagi dengan adanya akses internet, sehingga kedua katagori penonton batasnya hanya soal selera dan pilihan. Apalagi kalau pembuat filmnya memang sengaja menyelipkan adegan intim agar filmnya punya daya jual lebih. Padahal kalau adegan itu hanya sekelebat tidak diteruskan juga tidak akan mempengaruhi marwah film itu. 

Bila kita termasuk penyuka film yang kedua film The Weekend Away layak ditonton. Dari tanggal 3 Maret 2022 film ini sudah tayang di Netflix. Ada yang menilai film ini film thriller recehan. Mungkin karena latarnya tidak semegah Film Death on The Nile. Tapi begitulah Netflix kadang film yang jeblog di sebuah negara bisa jadi gebyar di dunia internasional, seperti film serial Money Heist dari Spanyol. Film serial ini gagal di dalam negeri, tapi booming di dunia internasional setelah dibeli Netflix. Pasar dunia menjanjikan penonton yang beragam citarasanya.

Namun Film The Weekend Away dibuat oleh netflix sendiri. Kim Farrant sebagai sutradaranya adalah sutradara wanita yang pernah mendapat penghargaan dari festifal film Sydney. Kim Farrant juga menyutradai film Strangerland yang dibintangi Nicole Kidman.

Film The Weekend Away memang tidak menyajikan visualisasi yang rumit, kita tidak dibingungkan oleh trik kamera. Ceritanya mengalir ringan tapi mengundang rasa penasaran. Adegan menegangkan yang memang tidak dibangun dengan kental menjadi gemas manakala seorang ibu muda beranak satu bernama Beth  harus terlibat dalam dilema persahabatan dan kesetiaan kepada suaminya. Pembunuhan yang terjadi dihadapannya mengharuskan dia menjadi seperti detektif dalam kondisi psikologinya tertekan.

Itulah yang menarik dari film The Weekend Away, orang biasa yang dipaksa melakukan investigasi demi sahabatnya ketika mereka seharusnya temu kangen dengan kegembiraan. Rasa persahabatan tentu bukan alibi yang bisa dijadikan pijakan hukum bagi polisi. Sementara Beth yang diperankan Leighton Meester hanya berpegang pada keyakinan perasaan itu.

Perasaan dan realita kerapkali menjadi variable penting dalam film thriller. Keduanya bisa jadi ladang misteri untuk disajikan sebagai teka-teki. Seandainya kalau Beth sendiri seorang detektif perasaan pribadinya sendiri harus dilibatkan dalam setiap adegan sehingga film berhasil mengundang emosi penonton.

Jadi kalau film thriller ini begitu ringan lalu ada yang mengomentari recehan, tentu saja karena film ini bukan menceritakan Sherlock Holmes. 

The Weekend Away

The Weekend Away adalah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama dengan latar belakang kota Split di Kroasia.

Produser: Ben Pugh, Charlie Morrison, dan Erica Steinberg

Produser Eksekutif: Kari Hatfield

Penulis: Sarah Alderson

Sutradara: Kim Farrant

Pemeran: 

Leighton Meester sebagai Beth. 

Ibu dari seorang anak yang yakin dengan persahabatan, walau harus berakhir menyakitkan. 

                                

Christina Wolfe sebagai Kate. 

Sahabat Beth yang berkesan murahan diambang perceraian. Meski berhianat tapi tetap menghargai nilai persahabatan.

Ziad Bakri sebagai Zain.

Supir taksi baik hati yang secara tidak sengaja pernah terlibat sebuah komplotan sindikat.

Luke Norris sebagai Rob.

Suami Beth yang pandai bersandiwara.

Amar Bukvic sebagai Pavic.

Polisi yang pernah terlibat pelecehan dan hampir saja jasadnya menjadi tertuduh pembunuhan.

Iva Mihalic sebagai Kovac.

Polisi beresih tapi salah menyimpulkan rekannya sebagai pembunuh.

Adrian Pezdirc sebagai Sebastian.

Pemilik penginapan yang memiliki wajah penuh misteri.